Jumat, 23 Desember 2011

Dampak menurunnya pelayanan Bangunan Air II

B.Kegagalan Dalam Pelaksanaan.
Banyak kasus longsor /gelinciran tangkis kanan /kiri di bangunan air,ini suatu contoh kegagalan engineering dalam tahap pelaksanaan.Umpama sebuah sungai perlu dinaikan kapasitas (Q banjir ) dari 350 m3/det menjadi 400 m3/det,maka perlu normalisasi dasar serta peninggian tangkis kanan dan kiri sungai.Pelaksanaanya dilakukan penggalian sangat dekat dengan kaki tangkis sebelum dalam...apa yang terjadi dengan terbentuknya bidang gelincirdan tangkis longsor perlahan namun pasti sesuai lintas bidang gelincir.Dengan upaya memancang ribuan patok bambu tidak berhasil,akhirnya sementara dipasang SSP ( Steel Sheet Pile)DAN DIPASANG CEMENT PORLAND.Disini ada pembengkakan biaya besar yang sebenarnya tidak perlu terjadi manakala engineer yang bekerja mematuhi NSM( Nilai Standar Minimal ) serta berpegang pada kode etik profesi.
C.Kegagalan Dalam Pengelolaan.
Pengelolaan adalah semua kegiatan meliputi :
-Operasi
-Pemeliharaan
- Rehabilitasi
atas suatu sistim/prasarana SDA.
Bisa dilihat lebih secara seksama,tinggi jagaan/waking/freeboard yaitu beda elevasi antara muka air dan ambang bawah gelagar jembatan ada yanng terlihat sangat tipis sekali yaitu sekitar 0.20 meter,kalau tinggi jagaan minimal 1 meter seperti diisyaratkan dalam buku Water Baukunde,berarti elevasi muka air tidak boleh kurang 1,00 meter.Bila kurang dari ini termasuk kegagalan engineering dalam pengelolaan prasarana SDA.karena ini akan menyebabkan terjadi aliran balik/back water dekat bangunan air tersebut dan akan berpengaruh secara significan atas kinerja sistim drainase sungai tersebut.Dengan memburuknya sistim drainase tersebut menyebabkan genangan banjir,kerugiuan masyarakat,kerusakan fasilitas umum/asset pemerintah....ok to be continued

1 komentar:

BWRM mengatakan...

Penulisan ini terutama ditujukan kepada adik2 Mahasiswa agar lebih banyak mengenal tentang pengelolaan sumber daya air...semoga ada mamfaatnya.